Selasa, 12 Desember 2017

SABAR BERUJUNG AS-SA’ADAH



NAMA           : AGHNESYAH PUTRI NOVALIA
KELAS          :PBS- A

SABAR BERUJUNG AS-SA’ADAH
   Sabar, kata tersebut tidaklah asing lagi buat kita karena kata sabar selalu terlontar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dari sebagian orang ada yang tidak tahu apa arti sabar itu sendiri. Sabar adalah menahan diri dari hawa nafsu dan mengharapkan ridha Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT. dalam QS. Ar-Ra’du [13]: 22
“ Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhaan Tuhan-Nya.”
Dalam perspektif beberapa orang yang dikatakan sabar itu hanya ada satu yaitu sabar dalam menghadapi cobaan atau musibah saja. Padahal, sabar itu ada 3 diantaranya:
1.      Sabar karena taat kepada Allah SWT.
Maksudnya adalah sabar untuk melaksanakan perintah Allah SWT. dan menjauhi semua larangan-Nya. Seperti firman Allah dalam Q.S. Ali-Imran [3]: 200
“Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.”
Contoh: Sebelum Nabi Ibrahim mempunyai anak laki-laki beliau pernah berjanji bahwa jika Allah SWT memberikan anak laki-laki kepadanya dia akan melaksanakan semua perintah Allah SWT. sekalipun diperintah untuk menyembelih darah dagingnya itu, dan ternyata sekarang Nabi Ibrahim as. dianugerahkan anak laki-laki yang bernama Nabi Ismail. Nabi Ibrahim as. bermimpi yang 1-3 kalinya bahwa anaknya diperintah untuk disembelih, lalu ketika beliau menceritakan hal itu kepada anaknya, anaknya menjawab ya silahkan ayah menyembelihku karena itu perintah dari Allah SWT. betapa terkejut dan tidak percaya Nabi Ibrahim as. atas jawaban anaknya itu. Lalu, untuk menjalankan janjinya itu dengan penuh kesabaran beliau melaksanakan hal itu dan ketika mau disembelih anaknya itu diganti oleh Allah SWT. berupa seekor domba.
Kesabaran dan ketaatan seorang ayah kepada Allah SWT. dan keikhlasan seorang anak, Allah SWT. membalasnya dengan hal yang tidak terduga sebelumnya.
Rasulullah SAW. bersabda:
“Barang siapa berteguh hati, maka Allah akan menyebarkannya, dan tidaklah seorang diberi pemberian yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika turun hujan lebat bersamaan waktu sholat jum’at seorang pemuda tetap pergi ke sebuah masjid untuk melaksanakan sholat jum’at karena sudah kewajiban dan merupakan ketaatannya kepada Allah SWT.
2.      Sabar dari maksiat.
Yaitu sabar untuk tidak melakukan hal yang dilarang agama. Allah SWT. berfirman:

“Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya, Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Yusuf [12]: 53)

Contoh: Dalam sebuah keluarga, ketika seorang anak membutuhkan uang untuk dioperasi, sedangkan orang tuanya tidak mempunyai uang yang cukup. Lalu, ayahnya mencari uang kesana kemari hingga mendapatkannya tetapi ketika sampai dirumah sakit uang untuk mengoperasi anaknya sudah lunas karena sudah dibayar oleh mantan pacar istrinya tetapi ada syarat yang harus dilakukan seorang istri tersebut yaitu menikah dengan mantan pacarnya itu. Ketika suaminya tahu bahwa yang bayar uang operasi adalah mantan pacar istrinya dan melihat istrinya bersama mantan pacarnya itu, suaminya ingin berpisah dengan istri tercintanya. Setelah itu, istrinya dalam kekuasaan mantan pacarnya itu. Selama berminggu-minggu istrinya tidak tahan dengan sikap mantan pacarnya yang kasar dan jahat kepada dirinya dan anaknya, istrinya melaporkan mantan pacarnya ke polisi dan membatalkan pernikahannya, istrinya itu kembali lagi kepada suaminya dan suaminya akhirnya menyadari bahwa istrinya melakukan itu semua karena cintanya kepada anak dan suaminya tersebut. Akhirnya mereka hidup bersama lagi dan bahagia.

3.      Sabar karena musibah.
Ialah sabar saat ditimpa ujian, cobaan, dan kemalangan yang diberikan oleh Allah SWT. Firman Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah [2]: 155-157

“Dan kami pasti menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata, “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” (sesungguhnya, kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan-Nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Contoh: Ketika Nabi Muhammad SAW. Menyebarluaskan agama Islam beliau pernah dilempar, pernah difitnah, bahkan pernah di ludahi oleh orang-orang yang tidak suka kepada-Nya. Tetapi beliau sangat sabar dalam menghadapinya, beliau tidak membalasnya justru mendo’akannya yang baik-baik, beliau juga meminta petunjuk atas semua masalah yang dihadapinya kepada Sang Kholiq.
Firman Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah [2]: 66
“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantara kamu 100 orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan 200 orang, dan jika diantaramu ada 1000 orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan 2000 orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Contoh lainnya dalam kehidupan: Ada seorang wanita pulang dari pasar, saat ditengah jalan dia meminta air pada seorang nenek lalu nenek itu menyilahkan wanita itu untuk mengambilnya sendiri tetapi wanita itu tidak mausebelum nenek itu yang mengambilkannya. Lalu nenek itu mengambilkannya tetapi air itu tidak diminum saat itu juga tetapi dibawa pulang. Setelah minggu kemudian wanita itu sakit parah dan memfitnah nenek itu yang membuat dia sakit, dia sakit karena diguna-guna oleh nenek tersebut. Berita itu semakin meluas sampai sang nenek mendengarnya dari orang sekitar. Nenek itu shock, dia nangis, dia meminta kepada Allah SWT. untuk bisa bersabar akan ujiannya tersebut. Setelah bertahun-tahun dari kejadian itu, nenek tersebut meninggal. Orang-orang yang menggali kuburnya mengusap dada karena kuburannya sangat wangi dan salah satu orang yang menggali itu bilang kalau dia pertama kalinya menggali kuburan sangat wangi seperti yang terjadi pada waktu itu, dan salah seorang kyai bilang inilah Kekuasaan Allah SWT. kepada orang yang sabar ketika diuji oleh-Nya.

Allah SWT. berfirman:
QS. Az-Zumar [39]: 10
       “Katakanlah:“Hai hamba-hambaku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
QS. Al-Baqarah [2]: 153
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
QS. Al-Ahzab [33]: 35
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.”
As-Sa’adah (Kebahagiaan) akan didapat sesuai watak manusia, watak itu sesuai dengan ciptaan-Nya. Salah satu ciptaan-Nya adalah qalb, dimana qalb itu tidak akan hilang walaupun manusia sudah mati, bahkan kenikmatannya bertambah karena dapat keluar dari kegelapan menuju cahaya terang.
Rasulullah bersabda:
“Kesabaran itu cahaya.” (HR. Muslim)
Namun, Allah SWT tidak menjamin bahwa orang yang sabar itu masuk surga. Sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Ali-Imran [3]: 142
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
   Semoga apa yang sudah dipaparkan diatas bisa menambah pengetahuan pembaca tentang sabar, karena Allah SWT. selalu bersama orang-orang yang sabar, dan memberikan pertolongan disaat hambanya membutuhkan. Dengan begitu, marilah kita bersabar ketika menghadapi rintangan apapun dalam hidup ini.

Sabar merupakan hal yang sangat sulit bagi mereka yang kualitas imannya sedikit oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa sabar itu ada batasnya. Padahal, sabar itu tidak terbatas bagi orang yang kualitas imannya tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar