Selasa, 12 Desember 2017

Mengulurkan jilbab mengapa digelar sesat ?



Mengulurkan jilbab mengapa digelar sesat ?

0leh: Faridatul Aisyah PBS-A/11
20170703022054

Assalamualaaikum warahmatullahi wabarakatuh.
            Sudah banyak saya temui kebiasaan seperti ini diluar kampus ataupun di area kampus. Bahwasanya, Saat ini sudah semakin banyak wanita-wanita memakai jilbab, akan tetapi masih banyak juga yang tidak memperhatikan syari’at Islam justru hijab yang mereka kenakan  menggikuti model hijab sesuai perubahan zaman bukan sesuai syari’at. Ada pula Sebagian besar dari mereka masih mengenakan pakaian ketat, bentuk tubuh dan dada masih terlihat. Bahkan hal seperti itu dianggap suatu kebanggaan karena menurutnya sudah mengikuti perkembangan zaman dengan kata lain ZAMAN NOW, nyatanya hal ini dikarenakan fitnah akhir zaman sudah mulai melekat hebat. Mengulurkan jilbab mengapa digelar sesaat?? Karena mata masyarakat kita sudah terbiasa melihat maksiat.
            Bagaimana tidak, saat melihat wanita yang mengenakan pakaian syar’i mereka selalu menghujat dan mencaci dengan kasarnya tanpa memperdulikan  perasaannya. “ih, kamu ikut aliran apa sih kok jilbabnya gede banget kayak mukena ?” pertanyaan macam apa itu ?  belum lagi gelar-gelar menyakitkan yang mereka lontarkan. Entah itu aliran sesat, teroris, lebay, ketinggalan jaman, seperti ibu-ibu, ataupun hal-hal lain yang sangat menyakitkan. Ingat I’m muslimah, I’m not terrorist”
            Renungkanlah wahai saudaraku, aturan seperti itu murni perintah Allah, bukanlah aliran sesat. Bahkan sudah dijelaskan dalam al-qur’an melalui surat al-ahzab :59 yang artinya :
“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).
            Lalu ayat al-qur’an yang mana yang memberi gelar sesat pada wanita yang berpakaian sesuai syari’at?? Wahai saudaraku, pernahkah kita membayangkan seperti apa siksa bagi kaum hawa  yang tidak menutup aurat?? Dan sangat sering saya mendengar pertanyaan dari kaum adam maupun hawa yang terlontar kepadaaku: apa alasanmu mngenakan pakaian yang kebesaran kayak ibu-ibu dengan hijab bagaikan mukenah? Astaghfirullah. Sungguh begitu pedih!! Dan pernahkan kalian tahu saudaraku, satu langkah kita keluar rumah tanpa menutup aurat satu langkah pula kita menyeret ayah kita menuju pintu neraka. Astaghfirullah….
            Bukankan sudah jelas pertanyaan-pertanyaan seperti itu tidak pantas ditanyakan, karena Allah sudah menjelaskan. Sekarang yang patut dipertanyakan adalah mereka yang MENGAKU muslim tapi tidak berjilbab, jngan-jangan hanya islam KTP, ketahuilah Jilbab secara syari’at merupakan pakaian yang menjulur ke seluruh tubuh seorang wanita. Bukanlah kerudung yang dikombinasikan dengan celana dan pakaian ketat
Allah berfirman yang artinya:
“…Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…`” [QS. An-Nuur 24:31]. Artinya ialah bahwa Allah menghendaki agar para wanita menutup kain dari kepalanya hingga ke dadanya. Alhamdulillah begitu jelas bukan. Ini firman Allah!! Jangan meremahkan!!!
Dari ayat ini maka para wanita Muslimah perlu memperhatikan apa yang ia pakai. Apakah benar-benar jilbab yang sesuai hukum Allah, ataukah hanya kain yang dihias-hias oleh tukang salon. Ataupun penutup kepala yang dikombinasikan dengan pakaian dan celana ketat. Ingat, jilbab bukanlah mode yang bertujuan membuat wanita lebih cantik ataupun lebih menarik, jilbab ini dipakai untuk menghindari fitnah, selain itu jilbab ini dikenakan agar mereka (kaum adam) mampu menahan pandangan. Bukan malah memperkenalkan diri dengan semboyan “Look at me” 
Sebagaimana faktanya mereka banyak mengucapkan alasan-alasan indah untuk mencela perintah Allah ini.
·         Aku belum siap, maka harus siap. Jika terlalu lama menunggu, kapan akan benar-benar siap?? Bagaimana jika nafas berhenti hari ini? Ingatlah saudaraku, Allah sudah menetapkan umur kita dan kita tidak tahu itu. Jangan terlalu yakin umur kita akan sampai besok.
·         Kebatilan anggapan jilbab hati, Sebagian orang yang mengikuti hawa nafsu berkata bahwa jilbab tidaklah penting yang terpenting adalah jilbab hati. Maka, tanyakanlah lagi kepada orang tersebut: “Bagaimana jilbab hati yang benar itu?” Kemudian ada pula yang mengatakan: “Untuk apa berjilbab kalau kelakuannya bejat? Lebih baik tidak berjilbab tapi kelakuannya baik.”
Maka, kita katakan kepada orang seperti ini: “Berjilbab saja kelakuannya bejat, apalagi tidak berjilbab? Seandainya ada wanita tidak berjilbab berpengarai baik, tentu
lebih baik lagi apabila ia berjilbab.”
Belum satu pun saya temui ayat Al-Qur’an, hadits, atau pendapat ulama yang berkata tentang adanya “Jilbab hati”. Bisa jadi ini adalah perkara baru yang diada-adakan. Kembalilah merenungkan
wahai saudaraku.
·         “hatiku masih belum mantap untuk berjilbab yang sesuai syari’at , lagian kalo kelakuanku tidak sesuai dengan  jilbabku nanti aku malu” Maaf, tapi jilbab adalah perkara wajib, antara jilbab dan akhlaq adalah dua hal yang berbeda, jilbab bukan penutup hati tapi penutup aurat. Dan Insyaallah wanita-wanita yang menutup aurat sesuai syari’at akan selalu berusaha untuk menyelaraskan antara jilbab dan kelakuannya.
Jadi sudah jelas bukan beberapa alasan yang sangat fenomenal tersebut? Setelah ini mari kita lanjutkan kriteria jilbab yang sesuai dengan syari’at islam
1.      Menutup seluruh badan selain wajah dan telapak tangan
2.      Bukan berfungsi sebagai perhiasan
3.      Kainnya harus tebal, tidak tipis
4.      Harus longgar, tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan lekuk tubuhnya. Dan semacamnya.
Bagaimana, sudah jelas kan jilbab yang sesuai syariat itu seperti apa?? Nah alangkah baiknya jika kita sebagai muslimah mengenakannya, sami’na waato’na
      Yuk Ukhti  mulai memperbaiki diri dari sekarang sesuai aturan syari’at Islam jangan hanya mengikuti perkembangan zaman, laksanakan pula perintah dari Rob nya sebelum maut menghampiri kita. Apa susahnya sih mengulurkan hijab agar perhiasan kita tetap terjaga dengan baik. Jauhilah pergaulan serta perkembangan zaman  yang hanya menyesatkan kita. Berhijab dan mengulurnya itu perkara wajib dan sudah di perintahkan oleh Allah dalam firmanNya. Jadi untuk para orang tua lebih-lebih lah memperhatikan penampilan putrinya sejak dini, agar para ukhti tidak mengikuti trengd ynang hanya mengajak untuk melanggar aturan yang telah ditetapkan dan akan menyeret kita ke NerakaNya jika tidak mematuhi aturannya.
#I’mMuslimI’mnotterorist
      Sekian dari saya, semoga tulisan ini bermanfaat, mohon maaf apabila ada perkataan yang menyinggung perasaan para pembaca.
            Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar