NAMA : Sifaur
Rodiyah
NIM :
20170703022194
PRODI/ KELAS : Perbankan
Syariah/ A
Mirisnya
Kehidupan Hakiki Dikalangan Remaja
Kehidupan hakiki atau sering disebut dengan hakikat yaitu mencari
kebenaran dan meninggalkan kesenangan. Namun, para remaja membalikkan hal
tersebut, para remaja lebih menekankan kepada kehidupan yang sebenarnya adalah
kehidupan yang hakiki. Para remaja hanya berfikir bagaimana hidup senang
didunia yang seluas ini, bagaimana hidup mewah didunia yang sudah canggih ini.
Renaja sangat enggan untuk berfikir bagaimana hidup senang diakhirat nanti.
Dunia merupakan awal dari sebuah kehidupan yang akan menjalani beberapa station
kedepannya. Untuk lulus station satu ke station yang lainnya, remaja harus
berfikir bagaimana kehidupan remaja untuk selalu menekankan kehidupan yang
hakiki. Tidak hanya berfikir kesenangan saja.
Kaum remaja yang mempunyai pemikiran untuk hidup di kehidupan yang
hakiki hanya bisa dihitung dengan jari-jari saja, selain dari itu ramaja lebih
senag dengan kehidupan duniawi. Remaja berlomba-lomba untuk dapat menggenggam
kesenangan dunia, padahal lebih dari itu genggaman remaja akan terhempas begitu
saja termakan oleh kehidupan yang hakiki. Remaja memandang kehidupan hanya
dengan sebelah mata, dengan semboyan “Dunia ya sekarang! Akhirat belakangan!”.
Bahkan terkadang cara pandang mereka tentang kehidupan seakan-akan hidup untuk
selamanya. Remaja menganggap foya-foya didunia itu sudah kebahagiaan yang
sebenarnya. Semakin canggih fasilitas didunia ini, keinginan remaja untuk
menjalani kehidupan yang hakiki sangatlah miris. Karena kecanggihan juga salah
satu pengaruh punahnya semangat remaja untuk mencari dan mencapai kehidupan
yang hakiki.
Sampai dikuatkan dengan dalil-dalil remaja tidak pernah ada satu
rasa kaget pun untuk berusaha mencari kehidupan hakiki. Dalam sebuah hadist
juga sudah dijelaskan bahwa “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup
selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati besok”. Hadist
ini pun tidak membuat bangkit para remaja untuk hidup dengan kehidupan yang
hakiki. Kehidupan hakiki (mencari kebenaran) semakin hilang pada diri kaum
remaja. Remaja lebih mementingkan kesenangan, sehingga sering ada
celoteh-celoteh yang kurang enak didengar. Celotehan ini mengajarkan hal-hal
yang tidak baik untuk generasi remaja berikutnya. Setiap pergaulan remaja pasti
akan ada celotehan yang tidak baik dan seakan-akan menekankan untuk mencari
kesenangan dan meninggalkan kebenaran.
Pengaruh kecanggihan dan budaya-budaya barat juga lebih membuat
para remaja untuk menekankan kehidupan duniawi saja, dan mengajarkan bahwa
hidup itu mencari kesenangan bukan kebenaran. Untuk mendorong remaja kembali
mencari kehidupan hakiki dan meninggalkan duniawi sangat sulit, karena
kecanggihan dan pergaulan remaja yang semakin mendunia. Bergaulpun remaja tidak
melihat benar atau tidaknya, akan tetapi melihat senang atau tidaknya.
Menerapkan kehidupan yang hakiki dikehidupan remaja sangat mustahil dilakukan,
karena sudut pandangnya saja sudah tidak memandang kehidupan yang hakiki, hanya
pandangan dunia yang dikedepankan oleh para remaja. Seandainya saja ada sebuah
pergaulan yang menekankan sebuah kebenaran, kemungkinan besar pandangan hidup
remaja lebih menekankan pada kehidupan hakiki (kebenaran).
Menjalani kehidupan hakiki tidak semudah seperti menjalani
kehidupan duniawi yang hanya merangkak, berjalan dan berlari untuk meraih
kesuksesan, kesenangan dan kebahagiaan. Sedangkan kehidupan yang hakiki harus
berbolak-balik jatuh bangun untuk meraih sebuah kebenaran. Dari itulah semakin
marak pergaulan remaja yang disibukkan dengan kesengan yang semakin surut pula
kehidupan remaja yang disibukkan untuk mencari kehidupan yang hakiki
(kebenaran).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar