KELAS : PBS-A
CARI KERJA JAMAN DULU DAN SEKARANG
Pada
masa milenial saat ini pekerjaan banyak di cari orang khususnya bagi para
sarjana, demi terhindarnya dari pengangguran dan kesenjangan sosial,banyaknya
sarjana-sarjana pengangguranyang sulit mendapatkan pekerjaan pada saat ini maka
tidak dapat menutup kemungkinan banyak terdapat cara-cara curang untuk
mendapatkan pekerjaan yang mapan. Berbeda dengan jaman dulu pemerintah banyak
membuka lowongan pekerjaan bagi pemuda-pemudi indonesia untuk diangkat menjadi
PNS dan Guru,tetapi sekarang pemerintah sepertinya mempersulit para sarjana
khususnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, pada saat ini malah terbalik banyak
orang yang berlomba-lomba mencari
pekerjaan sampai-sampai tak memikirkan apakah cara itu halal atau haram.
Ditambah orang jaman sekarang banyak berpendapat sebagai berikut “Apapun saya
lakukan asal dapat pekerjaan”. Sepertinya jaman sekarang orang tidak lagi
percaya akan kehendak Tuhan bahwa semua yang ada di dunia ini sudah di tentukan,
seperti rejeki dan jodoh semuanya sudah ada yang mengatur,dan menakarnya Tetapi orang jaman sekarang sepertinya sudah
tidak peduli dengan kalimat tersebut, seakan-akan sekarang lebih percaya kepada
orang dalam.
Pada
jaman sekarang,banyak di temukan pegawai negeri,maupun swasta,bidang pekerjaan
yang tidak sesuai dengan ilmunya, contoh:sarjana pertanian bekerja di bank
konvensional, itulah bukti nyata sulitnya pekerjaan sehingga banyak para
sarjana bekerja tidak sesuai dengan bidangnya, dan lebih parahnya lagi banyak
para sarjana terpaksa memakai jasa orang dalam untuk mendapatkan pekerjaan.Fenomena
“Orang Dalam” saat ini bukan lagi hal yang tabu, dimana seakan-akan orang dalam
yang menentukan nasib kita, sampai cara dzalimpun dilakukan, seperti saling
suap-menyuap. Berbeda dengan zaman
dahulu semua pekerjaan itu didapat dari hasil keringat dan perjuangan diri
sendiri demi mendapatkan pekerjaan yang mapan.Dan kenapa jaman dahulu rejeki
lebih barokah daripada jaman sekarang?Hal ini dikarenakan orang - orang jaman
dulu mencari pekerjaan dari hasil usaha sendiri, bukan hasil titipan orang
dalam. Berbanding terbalik dengan saat ini, orang-orang banyak berspekulasi dan
berpendapat bahwa tidak akan dapat pekerjaan yang bagus jikalau tidak ada
campur tangan orang dalam.
Pada
Jaman sekarang seakan-akan pola pikir masyarakat sudah berubah. Banyak Memilih
jalan yang salah, dan parahnya lagi masyarakat lebih percaya kepada manusia
dari pada Tuhannya. Kita sebagai makhluk yang sempurna diantara makhluk Allah,
sebaiknya kita lebih berpikir rasional dan kembali ke jalan yang lurus dan yang
baik demi mendapatkan barakah dari allah SWT.
Untuk apa pekerjaan mapan, berpakaian dinas, berdasi rapi dan buat apa
juga bergelimang harta jikalau harta tersebut berawal dari cara yang
dzalim. Kita hidup di dunia ini hanya
sementara, buat apa berlomba-lomba mendapatkan pekerjaan dengan bantuan dan
campur tangan orang dalamyang dimana sudah jelas bahwa yang didapat itu adalah
hasil haram dan dzalim, lebih parahnya lagi kita itu sudah pasti mengambil hak
orang lain.maka dari itu marilah kita kembali dengan cara yang baik, dengan
cara yang murni dan lebih percaya pada kemampuan diri kita sendiri.
Faktor
yang kedua selain campur tangan orang dalam adalah faktor uang, yaitu sebagai
tanda upah kepada orang dalam.Karena pada saat ini kedua faktor tersebut untuk
orang awam sangatlah penting. Menurut
mereka tanpa orang dalam dan uang sebagai alat suap, maka tidak akan berhasil
mendapatkan pekerjaan yang mapan. Sehingga orang yang perekonomiannya dibawah
rata-rata yang mempunyai keinginan dan cita-cita memiliki pekerjaan yang bagus
dan berseragam yang mapan maka harus menguburnya dalam-dalam. Karena jaman sekarangbanayak masyarakat
berpikiran bahwa yang berperan penting saat ini hanyalah orang dalam dan uang.Sehingga
jaman ini sudah berubah dan sangat berbeda, diakibatkan permainan orang dalam dan
uang. Cobalah kita pikirkan bukankah jika pekerjaan itu didapat karena upaya
dan kemampuan diri sendiri itu lebih barokah. Sehingga gajipun yang kita dapat
lebih halal dan kita tidak akan khawatir serta gelisah. Intinya jadilah orang
yang jujur dan jadilah orang yang bisa berkompetensi secara murni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar