NAMA: EKA WAHYU ILAHI
PRODI: PERBANKAN SYARIAH
KELAS: A
DAMPAK NEGATIF BROKEN HOME PADA
ANAK
Broken home merupakan kondisi
hilangnya keharmonisan dalam keluarga dimana akan berpengaruh terhadap mental
buah hati mereka. Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab ketidakharmonisan
hubungan tersebut, yaitu pertengkaran diantara orang tua yang dapat menjerumus
kedalam perceraian. Kita ketahui sendiri bahwa perceraian adalah hal yang
sangat tidak diinginkan dalam suatu hubungan keluarga. Sebab akan berdampak
negatif, berikut beberapa dampak yang ditimbulkan:
1. Anak
menjadi lebih pendiam dari teman sebayanya
Kasih sayang orang tua sangat
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang memiliki kasih
sayang yang cukup cenderung memiliki sifat ceria yang selalu terlukis dalam
bingkai senyumannya yang selalu ia tampakkan. Namun, kondisi broken home akan
merenggut kebahagiaan anak. Sehingga anak tidak akan ceria seperti anak
biasanya. Ia akan menjadi pendiam, bahkan takut untuk mengeluarkan pendapatnya.
Hal ini membuat teman-temannya enggan bergaul dengan anak itu dikarenakan anak
tersebut tidak asik.
2. Bakat
yang dimiliki anak akan sulit untuk disalurkan
Setiap manusia yang terlahir di
dunia memiliki bakat terpendam yang berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui
bakat apa yang dimiliki, butuh waktu beberapa lama dan bantuan dari orang tua.
Dimana biasanya membantu anak mereka untuk menunjukkan bakat terpendam itu
seperti memasukkan anak mereka untuk mengikuti beberapa les. Dari situlah dapat
diketahui bakat apa yang dimilikinya.
Berbeda dengan keluarga yang
broken home. Anak jarang diperhatikan bahkan kesenangan mereka tidak
dipedulikan. Misal anak senang bernyanyi dan ingin menunjukkan kehebatan
tersebut kepada ayah ibunya, namun karena seringnya diacuhkan membuat anak
enggan untuk melakukan kegemaran bernyanyi. Dari kebiasaan tersebut membuat
bakat yang terpendam dalam diri anak tidak akan muncul sampai kapanpun.
3. Prestasi
akan menurun
Memiliki anak yang berprestasi
adalah dambaan setiap orang tua. Apapun akan dilakukan untuk membuat buah hati
mereka pandai bahkan lebih hebat dari anak yang lainnya. Akan tetapi bagi anak
yang broken home tidak akan memperdulikan hal tersebut. Yang mereka inginkan
hanya kerukunan ayah dan ibu mereka seperti dahulu sebelum percekcokan terjadi. Sehingga prestasi disekolah akan terus menurun
bahkan anjlok.
4. Untuk
anak yang menginjak usia remaja cendurung memiliki sifat keras
Remaja adalah masa transisi
dari anak-anak menjadi dewasa. Masa remaja atau yang disebut teenager dalam bahasa inggris, merupakan
masa untuk mencoba hal yang baru. Ketika anak sudah mampu menilai situasi yang
terjadi, ia cenderung untuk menirukan hal tersebut. Walaupun ia masih belum
mampu untuk membedakan mana hal yang baik dan buruk.
Bagi anak yang hidup dalam kondisi broken home, dimana
ia setiap hari melihat pertengkaran diantara kedua orang tuanya akan memiliki
sifat keras. Bagaimana tidak? Sifat yang ia miliki adalah implementasi dari
yang ia tonton setiap hari. Dan membuat mereka sulit untuk diberi nasehat.
5. Pergaulan
bebas mudah untuk menyelimuti kehidupan anak
Anak yang kurang perhatian
orang tua akan mencari perhatian orang lain. Mereka akan menerima siapapun yang
mengerti keadaan mereka, termasuk menjadikannya sahabat. Beruntung mereka yang
bertemu dengan orang baik. Berbeda halnya jika orang yang dijadikannya sahabat
adalah orang yang tidak baik atau memiliki pergaulan yang bebas. Maka ia
cenderung berubah menjadi seperti sahabatnya alias ikut terjerumus kedalam
pergaulan bebas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar