Selasa, 12 Desember 2017

DAMPAK NEGATIF BROKEN HOME PADA ANAK



NAMA: EKA WAHYU ILAHI
NIM: 20170703022047
PRODI: PERBANKAN SYARIAH
KELAS: A
DAMPAK NEGATIF BROKEN HOME PADA ANAK
Broken home merupakan kondisi hilangnya keharmonisan dalam keluarga dimana akan berpengaruh terhadap mental buah hati mereka. Terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab ketidakharmonisan hubungan tersebut, yaitu pertengkaran diantara orang tua yang dapat menjerumus kedalam perceraian. Kita ketahui sendiri bahwa perceraian adalah hal yang sangat tidak diinginkan dalam suatu hubungan keluarga. Sebab akan berdampak negatif, berikut beberapa dampak yang ditimbulkan:
1.      Anak menjadi lebih pendiam dari teman sebayanya
Kasih sayang orang tua sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang memiliki kasih sayang yang cukup cenderung memiliki sifat ceria yang selalu terlukis dalam bingkai senyumannya yang selalu ia tampakkan. Namun, kondisi broken home akan merenggut kebahagiaan anak. Sehingga anak tidak akan ceria seperti anak biasanya. Ia akan menjadi pendiam, bahkan takut untuk mengeluarkan pendapatnya. Hal ini membuat teman-temannya enggan bergaul dengan anak itu dikarenakan anak tersebut tidak asik.
2.      Bakat yang dimiliki anak akan sulit untuk disalurkan
Setiap manusia yang terlahir di dunia memiliki bakat terpendam yang berbeda satu sama lain. Untuk mengetahui bakat apa yang dimiliki, butuh waktu beberapa lama dan bantuan dari orang tua. Dimana biasanya membantu anak mereka untuk menunjukkan bakat terpendam itu seperti memasukkan anak mereka untuk mengikuti beberapa les. Dari situlah dapat diketahui bakat apa yang dimilikinya.
Berbeda dengan keluarga yang broken home. Anak jarang diperhatikan bahkan kesenangan mereka tidak dipedulikan. Misal anak senang bernyanyi dan ingin menunjukkan kehebatan tersebut kepada ayah ibunya, namun karena seringnya diacuhkan membuat anak enggan untuk melakukan kegemaran bernyanyi. Dari kebiasaan tersebut membuat bakat yang terpendam dalam diri anak tidak akan muncul sampai kapanpun.
3.      Prestasi akan menurun
Memiliki anak yang berprestasi adalah dambaan setiap orang tua. Apapun akan dilakukan untuk membuat buah hati mereka pandai bahkan lebih hebat dari anak yang lainnya. Akan tetapi bagi anak yang broken home tidak akan memperdulikan hal tersebut. Yang mereka inginkan hanya kerukunan ayah dan ibu mereka seperti dahulu sebelum percekcokan terjadi. Sehingga prestasi disekolah akan terus menurun bahkan anjlok.
4.      Untuk anak yang menginjak usia remaja cendurung memiliki sifat keras
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Masa remaja atau yang disebut teenager dalam bahasa inggris, merupakan masa untuk mencoba hal yang baru. Ketika anak sudah mampu menilai situasi yang terjadi, ia cenderung untuk menirukan hal tersebut. Walaupun ia masih belum mampu untuk membedakan mana hal yang baik dan buruk.
Bagi anak  yang hidup dalam kondisi broken home, dimana ia setiap hari melihat pertengkaran diantara kedua orang tuanya akan memiliki sifat keras. Bagaimana tidak? Sifat yang ia miliki adalah implementasi dari yang ia tonton setiap hari. Dan membuat mereka sulit untuk diberi nasehat.
5.      Pergaulan bebas mudah untuk menyelimuti kehidupan anak
Anak yang kurang perhatian orang tua akan mencari perhatian orang lain. Mereka akan menerima siapapun yang mengerti keadaan mereka, termasuk menjadikannya sahabat. Beruntung mereka yang bertemu dengan orang baik. Berbeda halnya jika orang yang dijadikannya sahabat adalah orang yang tidak baik atau memiliki pergaulan yang bebas. Maka ia cenderung berubah menjadi seperti sahabatnya alias ikut terjerumus kedalam pergaulan bebas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar