NAMA :
LAFIFATUR ROHMAH
KELAS : PBS-A
GHIBAH
DIKALANGAN REMAJA
Sahabat
muslim, Ghibah mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai seorang muslim.
Ghibah ialah menceritakan kejelekan seseorang kepada orang lain yang bertujuan
untuk menunjukkan keburukan orang yang diceritakan. Ghibah sering disebut juga
dengan gosip. Ghibah merupakan salah satu akhlaq tercela yang dilarang
sebagaimana dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 “Hai orang-orang yang beriman jauhilah
kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian prasangka itu dosa. Dan
janganlah mengunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT maha
penerima taubat lagi maha penyayang.” Dalam surah tersebut sangat jelas bahwa
Allah SWT sangat melarang ghibah.
Dikalangan
remaja sadar atau tidak ghibah sudah menjadi kebiasaan karena kebanyakan
kegiatan yang mereka lakukan dapat menimbulkan terjadinya ghibah. Seperti
ketika kita berkumpul bersama teman kita pasti akan saling bertukar cerita,
jika kita mempunyai masalah dengan seseorang. Hal tersebut kemungkinan besar
ujung-ujungnya akan menimbulkan ghibah. Faktor lainnya adalah penyakit hati
misalnya perasaan benci, iri, dengki, marah dan sombong. Faktor yang tidak
kalah pentingnya yang dapat menimbulkan ghibah dikalangan remaja adalah rasa
ingin tahu yang besar atau yang biasa disebut dengan kepo. Sifat kepo yang
dimiliki remaja akan membuat dia mempunyai keinginan yang besar untuk
mengetahui sesuatu, maka dia akan selalu bertanya sampai dia mengetahui
jawabannya. Setelah mendapatkan jawaban maka akan muncul
pembicaraan-pembicaraan baru yang memungkinkan akan timbul ghibah. Kemudian,
kerugian apa saja yang akan didapat bagi orang yang melakukan ghibah ?
kerugiannya adalah pahala yang kita peroleh akan berkurang dan pindah kepada
orang yang kita ghibah, menambah dosa, do’anya tidak dikabulkan oleh Allah SWT.
Sahabat muslim, kita pasti tidak mau kan apabila mendapat kerugian tersebut
oleh sebab itu sebisa mungkin kita harus terhindar dari yang namanya ghibah.
Nah,
bagaimana caranya agar kita terhindar dari ghibah ? yang pasti kita sebagai
seorang remaja harus bisa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat
seperti lebih banyak dirumah dan membantu orangtua. Berfikir sebelum berucap,
karena apa yang kita ucapkan apabila orang yang kita bicarakan mengetahui belum
tentu dia menyukainya bahkan orang tersebut bisa saja sakit hati. Apabila kita
tidak bisa berkata yang baik alangkah baiknya diam. Sebagaimana hadist riwayat
Bukhari dan Muslim “ Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari
akhirat maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” Mengingat dosa, dapat
juga membuat kita terhindar dari ghibah karena dengan mengingat dosa berarti
kita mengingat Allah SWT dan akan takut dengan siksaan diakhirat nanti.
Sahabat
muslim, lalau bagaimana jika ghibah melalui sosial media ? karena sosial media
sangat erat hubungannya dengan kita khususnya para remaja. Bahkan waktu kita
lebih banyak digunakan untuk bermain sosmed. Ghibah melalui sosial media itu
sama saja termasuk dosa besar karena ghibah tidak hanya terjadi melalui lisan
saja namun bisa terjadi dengan tulisan. Kita sebagai seorang remaja akan mudah terpengaruh
dan percaya dengan informasi yang kita dapatkan melalui media sosial seperti
Whatsapp, BBM, Facebook, Twitter dan Instagram. Alangkah baiknya kita
menyikapinya dengan biasa saja tidak boleh berlebihan dalam merespon sesuatu
yang belum tentu kebenarannya tersebut. Namun, kenyataannya kita tidak berfikir
terlebih dahulu bahkan langsung men-sharenya. Ghibah melalui sosial media sudah
dianggap hal yang wajar seiring berkembangnya teknologi informasi.
Sahabat
muslim, tahukah kamu bahwa ghibah itu lebih keji dari perzinaan atau pelacuran.
Sebagaimana hadist riwayat Imam Ghazali dan Imam Baihaqi. Rasulullah Saw
bersabda “ janganlah sekali-kali kamu melakukan pergunjingan, karena
pergunjingan itu lebih berat dari perzinaan. Karena, jika seseorang yang
berzina kemudian bertaubat maka Allah SWT mengampuninya. Sedangkan penggunjing
tidak akan diampuni Allah SWT sebelum orang yang digunjingkan itu
memaafkannya.” Lalu bagaimana bagi orang yang mendengarkan ghibah ?
mendengarkan ghibah merupakan perbuatan yang juga dilarang oleh Allah SWT hukumnya
sama-sama haram. Apabila kita mendengar ghibah sebaiknya kita pergi. Allah SWT
berfirman, “Dan apabila kamu melihat orang-orang meper-olok-olokkan ayat kami,
maka tinggalkan mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan
jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini) maka janganlah kamu duduk
bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).”
QS.Al-An’am ayat 68.
Sahabat muslim, betapa besarnya
dosa ghibah yang hanya disebabkan oleh ulah lisan kita yang suka mencela atau
mencaci maki orang lain. Serajin apapun kita beribadah di hadapan Allah SWT
jika lisan kita masih belum terjaga itu sama sekali tidak ada manfaatnya bahkan
hanya menambah dosa saja. Hendaknya kita gunakan lisan kita untuk senantiasa
berdzikir kepada Allah SWT agar kita terhindar dari godaan setan yang dapat
menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan karena ghibah merupakan salah satu dari
bentuk maksiat. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berghibah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar