Selasa, 12 Desember 2017

GHIBAH DIKALANGAN REMAJA

NAMA           : LAFIFATUR ROHMAH
KELAS          : PBS-A

GHIBAH DIKALANGAN REMAJA

            Sahabat muslim, Ghibah mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita sebagai seorang muslim. Ghibah ialah menceritakan kejelekan seseorang kepada orang lain yang bertujuan untuk menunjukkan keburukan orang yang diceritakan. Ghibah sering disebut juga dengan gosip. Ghibah merupakan salah satu akhlaq tercela yang dilarang sebagaimana dalam Q.S Al-Hujurat ayat 12 “Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan) karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah mengunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, Dan bertakwalah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT maha penerima taubat lagi maha penyayang.” Dalam surah tersebut sangat jelas bahwa Allah SWT sangat melarang ghibah.
            Dikalangan remaja sadar atau tidak ghibah sudah menjadi kebiasaan karena kebanyakan kegiatan yang mereka lakukan dapat menimbulkan terjadinya ghibah. Seperti ketika kita berkumpul bersama teman kita pasti akan saling bertukar cerita, jika kita mempunyai masalah dengan seseorang. Hal tersebut kemungkinan besar ujung-ujungnya akan menimbulkan ghibah. Faktor lainnya adalah penyakit hati misalnya perasaan benci, iri, dengki, marah dan sombong. Faktor yang tidak kalah pentingnya yang dapat menimbulkan ghibah dikalangan remaja adalah rasa ingin tahu yang besar atau yang biasa disebut dengan kepo. Sifat kepo yang dimiliki remaja akan membuat dia mempunyai keinginan yang besar untuk mengetahui sesuatu, maka dia akan selalu bertanya sampai dia mengetahui jawabannya. Setelah mendapatkan jawaban maka akan muncul pembicaraan-pembicaraan baru yang memungkinkan akan timbul ghibah. Kemudian, kerugian apa saja yang akan didapat bagi orang yang melakukan ghibah ? kerugiannya adalah pahala yang kita peroleh akan berkurang dan pindah kepada orang yang kita ghibah, menambah dosa, do’anya tidak dikabulkan oleh Allah SWT. Sahabat muslim, kita pasti tidak mau kan apabila mendapat kerugian tersebut oleh sebab itu sebisa mungkin kita harus terhindar dari yang namanya ghibah.
            Nah, bagaimana caranya agar kita terhindar dari ghibah ? yang pasti kita sebagai seorang remaja harus bisa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat seperti lebih banyak dirumah dan membantu orangtua. Berfikir sebelum berucap, karena apa yang kita ucapkan apabila orang yang kita bicarakan mengetahui belum tentu dia menyukainya bahkan orang tersebut bisa saja sakit hati. Apabila kita tidak bisa berkata yang baik alangkah baiknya diam. Sebagaimana hadist riwayat Bukhari dan Muslim “ Barang siapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhirat maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” Mengingat dosa, dapat juga membuat kita terhindar dari ghibah karena dengan mengingat dosa berarti kita mengingat Allah SWT dan akan takut dengan siksaan diakhirat nanti.
            Sahabat muslim, lalau bagaimana jika ghibah melalui sosial media ? karena sosial media sangat erat hubungannya dengan kita khususnya para remaja. Bahkan waktu kita lebih banyak digunakan untuk bermain sosmed. Ghibah melalui sosial media itu sama saja termasuk dosa besar karena ghibah tidak hanya terjadi melalui lisan saja namun bisa terjadi dengan tulisan. Kita sebagai seorang remaja akan mudah terpengaruh dan percaya dengan informasi yang kita dapatkan melalui media sosial seperti Whatsapp, BBM, Facebook, Twitter dan Instagram. Alangkah baiknya kita menyikapinya dengan biasa saja tidak boleh berlebihan dalam merespon sesuatu yang belum tentu kebenarannya tersebut. Namun, kenyataannya kita tidak berfikir terlebih dahulu bahkan langsung men-sharenya. Ghibah melalui sosial media sudah dianggap hal yang wajar seiring berkembangnya teknologi informasi.
            Sahabat muslim, tahukah kamu bahwa ghibah itu lebih keji dari perzinaan atau pelacuran. Sebagaimana hadist riwayat Imam Ghazali dan Imam Baihaqi. Rasulullah Saw bersabda “ janganlah sekali-kali kamu melakukan pergunjingan, karena pergunjingan itu lebih berat dari perzinaan. Karena, jika seseorang yang berzina kemudian bertaubat maka Allah SWT mengampuninya. Sedangkan penggunjing tidak akan diampuni Allah SWT sebelum orang yang digunjingkan itu memaafkannya.” Lalu bagaimana bagi orang yang mendengarkan ghibah ? mendengarkan ghibah merupakan perbuatan yang juga dilarang oleh Allah SWT hukumnya sama-sama haram. Apabila kita mendengar ghibah sebaiknya kita pergi. Allah SWT berfirman, “Dan apabila kamu melihat orang-orang meper-olok-olokkan ayat kami, maka tinggalkan mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini) maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” QS.Al-An’am ayat 68.
Sahabat muslim, betapa besarnya dosa ghibah yang hanya disebabkan oleh ulah lisan kita yang suka mencela atau mencaci maki orang lain. Serajin apapun kita beribadah di hadapan Allah SWT jika lisan kita masih belum terjaga itu sama sekali tidak ada manfaatnya bahkan hanya menambah dosa saja. Hendaknya kita gunakan lisan kita untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT agar kita terhindar dari godaan setan yang dapat menjerumuskan kita kedalam kemaksiatan karena ghibah merupakan salah satu dari bentuk maksiat. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berghibah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar