PRODI : PBS
KELAS : A
Calling
Allah Dengan Dzikir
Di tengah- tengah era globalisasi
seperti sekarang ini, manusia sudah banyak menikmati kesenangan dunia yang
semakin menarik perhatian. Dan dengan adanya pula barang- barang elektronik
yang canggih, manusia semakin tergiur dan semakin jauh menyusuri gemerlapnya
dunia. Sekarang ini, manusia sudah dengan sangat mudah mencari berbagai
informasi yang diinginkan dengan sekali pencet di handphonenya masing-masing. Dan dunia serasa hanya dalam genggaman.
Bahkanmereka banyak menghabiskan waktunya hanya untuk main game, chatingan, dan
sebagainya.Mereka banyak melakukan hal-hal duniawi saja tanpa disadari bahwa
mereka semakin jauh dari Allah SWT. Jika dimisalkan, teman yang lama tidak dihubungi
saja akan rindu. Apalagi Allah SWT yang Maha Agung. Lalu masihkan menghabiskan
waktu hanya untuk menghubungi ciptaanNya saja?. Mari calling Allah SWT. dengan
dzikir.
Dzikir merupakan salah satu
amalan untuk selalu mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.di tengah
–tengah kesibukan yang dilakukan dalam sehari-sehari. Sebenarnya dzikir itu
ibadah yang palingmudah untuk dilakukan
karena hanya menggunakan gerakan lidah yang merupakan gerakan anggota
tubuh yang paling ringan dan paling mudah yang dilakukan oleh manusia. Namun,
sulit untuk diamalkan oleh kebanyakan orang. Hanya segelintir orang saja yang
mengamalkannya. Nah, yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa hal itu bisa
terjadi? Apakah tidak bisa mengatur waktu dengan baik antara kepentingan dunia
dan akhirat?. Dilihat dari penggunaan handphone,
manusia menggunakannya seperti tidak bisa hidup tanpa benda tersebut. Bangun
tidur yang dilihat pertama kali adalah handphone.Sampai
mau tidur pun yang dipegangpun tetap benda tersebut. Apakah Allah SWT. tidak
cemburu?. Astaghfirullah, sungguh termasuk orang-orang yang rugi jika ia tidak
mengamalkannya. Padahal sungguh luar biasa manfaat dan keistimewaan dzikir jika
orang-orang tersebut mengetahuinya.
Dalam surah Al-A’raf ayat 205,
Allah SWT telah memerintahkan untuk banyak-banyak berdzikir pada waktu pagi dan
petang. Demikian pula setelah shalat fardhu yang sudah disyariatkan. Allah SWT.
telah memerintahkan untuk berdzikir agar manusia mendapatkan banyak manfaat dan
keutamaannya. Berdzikir dapat menjadikan seseorang selalu mengingat Allah SWT.
dan tidak lalai dalam beribadah serta selalu mendapatkan perlindungan Allah
SWT. dan dijauhkan dari godaan syaitan yang terkutuk. Orang yang senantiasa
berdzikir kepada Allah SWT. hatinya akan menjadi tentram dan dapat membersihkan
hati yang sedang berkarat (penyakit hati). Sesuai denganyang diriwayatkan oleh
Rasulullah SAW tentang perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah SWT.
dengan orang yang tidak berdzikir laksana seperti orang yang hidup dengan orang
yang mati. Orang yang senantiasa berdzikir akan menghidupkan hatinya yang terus
meraih kebaikan-kebaikan. Sedangkan orang yang tidak berdzikir kepada Allah
SWT. hatinya menjadi mati. Hati yang mati tersebut akan selalu resah dan
gelisah. Dan akhirnya terjerumus dalam kemaksiatan. Naudzubillah.
Agar manusia tidak jauh dari
Allah SWT., biasakanlah untuk selalu menghubungiNya dengan berdzikir. Karena
berdzikir dapat mendekatkan diri denganNya. Jangan hanya menghubungi ciptaanNya
saja tapi harus lebih rajin menghubungi Penciptanya. Allah SWT. sangat
mencintai dan merindukan hamba-hamba yang senantiasa berdzikir kepadaNya.
Jadikan berdzikir kepada Allah SWT seperti manusia dengan handphone. Dari mulai bangun tidur sampai mau tidur pun, hal yang
dilakukan adalah berdzikir.Insyaallah akan menjadi manusia yang mulia baik
dihadapan Allah SWT. maupun umat manusia. Dari berbagai manfaat dan keutamaannya
dzikir, lantas apakah masih ingin bermalas-malasan untuk melaksanakannya?.
Jadilah manusia yang sedikit-sedikit berdzikir, bukan sedikit berdzikir.
Berlomba-lombalah dalam hal ini untuk mendapatkan karuniaNya. Bukan berlomba-lomba
untuk mendapatkan pujiannya. Perbanyaklah “Calling”Allah SWT. yang tanpa
dipungut biaya apapun. Tidak perlu banyak melakukan hal apapun, hanya dengan
menggerakkan kedua bibirnya dan hatinya dan mengagungkan asmaNya hal itu sudah
menjadi modal yang cukup. Jadilah seorang muslim yang cerdas dalam segala hal
untuk meraih kebaikan-kebaikan yang menjadi bekal akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar