Nama : SALMA NIAWATI
Nim : 20170703022189
Kelas/Smtr : PBS-A/1
“Pacaran dalam Perspektif Islam”
Dalam
islam tidak ada kata atau istilah pacaran, karena di dalam Al-quran dan Hadits,
Allah berfirman;
“Dan
janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS. Al-Isra:32)
Banyak
orang yang salah menanggapi pernyataan tersebut, orang-orang beranggapan
bahwa melakukan zinanya itu boleh,
padahal yang dimaksud dalam surah Al-Isra ayat 32 yaitu mendekatinya saja kita
tidak diperbolehkan apalagi melakukannya semakin tidak diperbolehkan.
Sedangkan haditsnya;
“Dari
Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah Saw. berkhutbah, ia bersabda:
Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan
kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan
musafir kecuali beserta ada mahramnya”. (Muttafaq Alaihi)
Dalam
islam memang tidak ada kata pacaran tapi, lebih tepatnya disebut “pacaran islami” apa yag dimaksud dengan
pacaran islami? Pacaran islami ialah pacaran yang dilakukan setelah orang
tersebut menikah.
Tetapi
pada jaman sekarang ini, kenapa masih banyak orang-orang yang berpacaran?
padahal sudah jelas-jelas dalam agama islam, tidak diperbolehkan dan hukumnya haram.
Itu disebabkan karena kurang/lemahnya keimanan seseorang. Kita dapat mengetahui
lemah atau tidak keimanan seseorang dengan cara, apakah sesesorang tersebut
selalu ingat kepada Allah Swt., karena orang yang tidak ingat kepada Allah Swt.,
dalam menjalani kehidupan sehari-harinya tidak akan sesuai dengan Al-quran dan
hadits. Al-Qur’an diturunkan ke muka bumi ini sebagai pedoman hidup bagi
makhluknya serta, orang yang tidak ingat kepada Allah Swt. tidak akan berfikir
dua kali dalam melakukan sebuah tindakan. Sedangkan, orang yang selalu
mengingat Allah Swt. di dalam hatinya akan berfikir dua kali, apakah itu
bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits atau tidak. Jika bertentangan ia tidak
akan melakukannya dan jika tidak bertentangan ia akan melakukannya karena Allah
Swt.
Meskipun
tidak semua orang yang berpacaran akan melakukan zina, tetapi orang yang
berpacaran lebih mudah untuk berzina. Oleh karena itu bagi orang yang tidak
pernah pacaran jangan khawatir, takut tidak mempunyai pasangan hidup, karena
banyak orang-orang mengatakan kalau tidak pacaran takut tidak menikah atau
sering disebut perawan tua. Dalam pikiran kita buanglah rasa takut seperti yang
sering orang-orang katakan. Karena Allah Swt. Menciptakan seseorang itu
berpasang-pasangan. Pada saat kita berada didalam rahim ibu selama 4 bulan,
Allah Swt. meniupkan roh kepada janin dan telah menuliskan/sudah memberi takdir
kepada seseorang seperti jodoh, umur,
dan rezeki. Kita tidak tau siapa jodoh kita, kita tidak tau kapan kita akan
meninggal, dan Allah Swt. sudah memberi ukuran/takaran rezeki kepada
masing-masing hambanya. Oleh karena itu bagi muslim dan muslimah yang tidak
pernah berpacaran, berbanggalah kalian atas kemenangan melawan godaan setan
atau hawa nafsunya, karena tidak semua orang bisa menahan nafsu mereka. Dan
bagi yang telah berpacaran segera renungkan dan pikirkan apa akibat dari
berpacaran, apakah ada manfaatnya atau tidak, serta bertaubatlah sebelum
terlambat.
Akibat
dari orang yang berpacaran yaitu pertama;
mengurangi minat belajarnya, pada saat orang tersebut mempunyai masalah dengan
pacarnya, pasti orang tersebut akan malas untuk belajar dan juga mengganggu
konsentrasi belajarnya serta akan berpengaruh terhadap pendidikannya dan ia
akan membuang-buang waktu karena selalu memikirkan si dia, yang belum tentu akan menjadi jodohnya atau
suaminya. kedua; selalu berbohong,
dia akan selalu berbohong demi sang pacar bahagia, seperti sudah sholat belum
sang pacar mengatakan sudah, kenyataannya belum sholat. Ketiga; hidup boros, karena membelikan ini itu untuk sang pacar.
Kalau kita tidak berpacaran, pada saat kita mempunyai uang, lebih baik untuk
bersedekah agar bisa membahagiakan orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan
kita. Keempat; bisa dikatakan tindakan
kriminal, misal: bertengkar untuk memperebutkan si cewek yang disukainya. Kelima; melalaikan tugas dan kewajiban
kita sebagai anak. Misal: tugas kita untuk bisa membahagiakan orang tua
terlalaikan, karena sibuk telponan, smsan, wa, videocall an sama sang pacar
membuat kita tidak membantu orang tua seperti sang cewek tidak membantu ibunya
memasak, menyapu karena waktunya hanya untuk sang pacar begitu pula cowok tidak
membantu bapaknya di sawah yang bapaknya berprofesi sebagai petani dan
sebagainya. Itulah beberapa akibat yang akan dirasakan di dunia. Sedangkan
akibatnya di akhirat kelak adalah azab yang sangat pedih di neraka.
Orang
yang bersyahwat kepada seseorang yang telah menjadi istrinya atau sudah
melakukan akad pernikahan, maka ia akan mendapatkan pahala. Sedangkan bagi
orang yang melakukan syahwatnya kepada seseorang yang bukan mahramnya, dia
bukannya mendapatkan pahala tetapi malah mendapatkan dosa karena telah berzina.
Kalau sudah sampek berzina akibatnya akan fatal baik itu bagi dirinya sendiri
dan keluarga. Bagi dirinya sendiri yaitu psikologinya terganggu dan fisik. Bagi
keluarga yaitu khususnya kedua orang tua merasa malu dan kecewa terhadap
perbuatan anaknya, karena kedua orang tuanya sudah mendidik anaknya dengan
ajaran-ajaran agama islam, dengan anaknya melakukan hal seperti itu telah
membuktikan bahwa yang telah diajarkan oleh kedua orang tuanya itu sia-sia dan
mungkin itu karena lingkungan sekitarnya/faktor luar seperti teman sekolah atau
karena pergaulan. Bagi yang sudah mampu menikah lahir dan batin segeralah
menikah sedangkan bagi yang belum mampu menikah dan tidak bisa menahan hawa
nafsunya perbanyaklah berpuasa sunnah. Seperti hadits berikut ini:
“Wahai
generasi muda, barang siapa diantara kalian telah mampu serta berkeinginan
menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata
dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian yang belum mampu,
maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk
melawan gejolak nafsu.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar